Uba Roida Romauly Gurning
Selasa, 15 Mei 2012
Jumat, 11 Mei 2012
Senin, 07 Mei 2012
RPP
SILABUS
Nama Sekolah : SMKN 5 Pekanbaru
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII
Semester : ganjil
I. Standar Kompetensi
Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa
II. Kompetensi dasar
Mengidentifikasi unsur – unsur batin puisi ( hakikat puisi ), unsure
bentuk fisik ( metode puisi )
III. Indikator
-Peserta didik dapat memahami isi puisi yang didengarkan
-Peserta didik mengidentifikasi unsure – unsure batin puisi -
-Peserta didik dapat memparafrasakan isi puisi yang didengarkan
IV. Pengalaman Belajar
Memahami isi puisi yang didengarkan
Mengidentifikasi unsur – unsure pembangun batin puisi
Memparafrasakan isi puisi yang didengarka
V. Penilaian
Test tertuli
Bentuk test: Uraian singkat
VI. Alokasi Waktu
1 x 45 menit
VII. Sumber / Bahan/ Alat
Maskurun, dkk. 2009. Bahasa Indonesia III untuk SMK. Jogjakarta.
LP2IP
Alex Suryanto, Agus Haryanto. 2007. Pendidikan Belajar Bahasa
Sastra Indonesia. Tangerang: Glora Aksara Pratama
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama Sekolah : SMKN 5 Pekanbaru
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : XII
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 1 X 45 Menit
Standar Kompetensi : Menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni
Berbahasa
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi unsur- unsur batin puisi ( hakikat puisi )
Indikator :
Peserta didik dapat memahami isi puisi
Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur – unsure batin
Puisi
Peserta didik dapat memparafrasakan isi puisi yang
Didengarkan
I. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan:
Peserta didik dapat memahami isi puisi
Peserta didik dapat mengidentifikasi unsure- unsure batin
Puisi
Peserta didik dapat memparafrasakan isi puisi yang
Didengarkan
II. Materi pembelajaran
Puisi
Unsur – unsur batin puisi
Tema
Rasa
Pesan
III. Metode Pembelajaran
Ceramah
Penugasan
Tanya Jawab
Model Pembelajaran Group Investigation
Langkah- langkah
a. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen.
b. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok
c. Guru memanggil ketua – ketua untuk membagi tugas
d. Masing- masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif
e. Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara ketua menyampaikan hasil pembahasan kelompok
f. Guru memberi penjelasan singkat sekaligus menyimpulkan
g. Evaluasi
h. Penutup
IV. Langkah- Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
Mengkondisikan kelas
Apersepsi
Tuju pembelajaran
Kegiatan Inti
Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
Guru menjelaskan maksud pembelajaran
Guru memanggil ketua- ketua kelompok untuk satu materi tugas sehingga
Satu kelompok mendapat tugas
Masing- masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara
Kooperatif
Setelah selesai diskusi, lewat juru bicara ketua menyampaikan hasil
Pembahasan kelompok
Guru memberikan penjelasan singkat tentang hasil pembelajaran
Kegiatan Akhir
Pengutan materi
Guru memberikan kesimpulan
Evaluasi
Penutup
V. Alat dan Sumber
VI.
Alat : Rekaman Puisi
Sumber : Maskurun, dkk. 2009. Bahasa Indonesia III untuk SMK. Jogjakarta. LP2IP
Alex Suryanto, Agus Haryanto. 2007. Pendidikan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Tangerang: Gelora Aksara Pratama
VII. Penilaian
Penilaian Tes Tertulis
Bentuk Soal Uraian
Rumusan Soal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan jelas!
1. Apakah tema puisi tadi?
2. Bagaimana perasaan yang terungkap dalam puisi tadi?
3. Dimana perpisahan terjadi?
4. Bagaimana hubungan hati antara kedua orang yang terpisah dalam puisi tadi?
5. Apakah pesan yang ingin disampaikan oleh penyair dalam puisi tersebut?
6. Parafrasakan puisi tersebut dengan kalimat- kalimat prosa!
VIII. Kunci Latihan
1. Tema puisi adalah perpisahan
2. Perasaan yang terungkap adalah perasaan sedih
3. Perpisahan terjadi disebuah stasiun
4. Hubungan hati antara kedua orang yang saling menyayangi akan berpisah
5. Pesan
6. Parafrasa
Puisi diatas menimbulkan kesan sedih karena perpisahan dua orang yang saling bertaut hatinya
Kesedihan itu diungkapkan dengan “ tinggallah rel- rel, peron, dan lampu yang menggigil di angina senja”
Kata “ menggigil” berarti dingin sekali, makna “ dingin” ini menegaskan kesediah. Kesedihan yang mendalam itu dipertegas dengan ungkapan “ angina senja “
Pekanbaru, 15 November 2011
Guru Bidang Studi
Uba Roida Romauly Gurning
Langganan:
Postingan (Atom)